Penyebab Pekerjaan Waterproofing Gagal Yang Wajib diketahui

Beranda
Waterproofing
Penyebab Pekerjaan Waterproofing Gagal Yang Wajib diketahui
Penyebab Pekerjaan Waterproofing Gagal

Pernah ga ? Setelah selesai aplikasi waterproofing kembali bocor saat melakukan test rendam ? Jika iya, anda berada di situs yang yang tepat. Saya di sini membahas penyebab pekerjaan waterproofing gagal total karena beberapa hal yang akan kita bahas.

Penyebab Pekerjaan waterproofing Gagal

Keberhasilan pemasangan material pelapis anti bocor sangat tergantung bagaimana cara aplikasi, persiapan pekerjaan dan jenis material yang di pakai agar mendapatkan hasil yang maksimal tanpa bocor.

Beberapa hal berikut ini menjadi kemungkinan gagalnya aplikasi waterproofing.
  • Pembersihan Lokasi tidak Maksimal
  • Masih terdapat Area yang keropos atau bolong
  • Tidak di buatkan Champer
  • Pemilihan Jenis Material yang tidak tepat
  • Kesalahan Aplikasi
  • Lapisan Waterproofing Rusak
  • Retak Beton tidak di perbaiki
Dari berbagai penyebab bangunan bocor setelah di aplikasi waterproofing di atas, kita akan bahas satu persatu untuk mencegah kegagalan aplikasi waterproofing.

Permbersihan Lokasi tidak Maksimal

Sebelum melakukan pekerjaan waterproofing, harus di lakukan serangkaian persiapan alat, material dan area yang akan di aplikasi. Salah satu persiapan lokasi adalah pembersihan area pekerjaan. Area yang akan di aplikasi harus di bersihkan dahulu.

Bersihkan area menggunakan sapu. Area harus bebas dari debu, air, sampah, minyak dan kotoran sisa beton. Area yang banyak sisa beton harus di ketrik menggunakan palu agar sisa beton tidak menempel lagi pada area kerja.

Kondisi area kerja yang masih terdapat kotoran sisa beton, minyak dan sampah sering menjadi penyebab pekerjaan waterproofing menjadi gagal total. Baik itu membrane ataupun waterproofing coating.

Masih terdapat Area yang keropos atau bolong

Masih dalam tahapan persiapan lokasi yang akan di waterproofing, harus di lakukan preparasi area beton yang keropos dan bolong. Tambal menggunakan campuran semen dan pasir agar tidak menjadi penyebab kegagalan pekerjaan waterproofing.

Besi stek yang tidak terpakai dan keluar dari permukaan beton juga harus di potong dan dirapikan kembali.

Tidak di buatkan Champer

Sebelum melakukan pemadangan lapisan waterproof, sebaiknya tutup semua sudut pertemuan antara dinding dan lantai beton.

Jika sudutan tidak di buatkan champer akan menyebabkan material waterproofing terlalu menekuk dan bisa menyebabkan lapisan waterproof menjadi patah. Keadaan seperti ini sering menjadi penyebab bangunan masih bocor setelah di aplikasi waterproofing.

Pemilihan Jenis Material yang tidak tepat

Tidak semua jenis waterproofing cocok di pasang pada bagian bangunan. Sebaiknya konsultasikan kepada pihak yang ahli dalam bidang ini. Kesalahan dalam pemilihan material dapat menjadi penyebab kegagalan pekerjaan waterproof.

Salah satu contoh, banyak orang yang mengaplikasikan membrane bakar pada area toilet yang sempit dan banyak terdapat pipa instalasi air. Hal ini akan menyulitkan pekerja waterproofing untuk memasang membrane.

Pipa bisa saja terbakar saat aplikasi membrane dan menyebabkan pipa menciut sehingga beresiko mengalami masalah bocor di kudian hari. Untuk area yang sempit, membrane bakar akan terdapat banyak sambungan karena ukuran membrane tidak pas dengan lokasi dan harus di lakukan pemotongan.

Banyaknya sambungan membrane akan menambah resiko kegagalan aplikasi waterproofing membrane.

Kesalahan Saat Aplikasi Waterproofing

Pekerja proyek memiliki ketebatasan tenaga dan kemampuan. Mungkin karena sudah terlalu lelah, mereka menjadi kurang fokus dalam bekerja. Kesalahan kecil dalam pemasangan waterproofing dapat mengakibatkan bangunan bocor di kemudian hari. Sebaiknya di lakukan pengawasan yang teliti saat sedang melakukan pekerjaan pelapis anti bocor.

Lapisan Waterproofing Rusak

Material waterproofing sangat mudah rusak. Bisa saja tergores setelah di lakukan pemasangan dan sebelum di pasang.

Sebaiknya padang police line untuk mencegah pekerja lain melakukan aktivitas pada area yang sudah di aplikasi waterproofing.

Jika jenis material waterproof yang di pakai adalah membrane bakar, sebaiknya di lakukan pengecekan kualitas material. Jangan sampai ada material yang sudah rudak dan di paksakan untuk di pasang.

Retak Beton tidak di perbaiki

Kondisi bangunan itu sendiri sering menjafi penyebab utama bangunan bocor. Area beton retak sebenarnya tidak akan maksimal jika langsung di pasang lapisan waterproof.

Perbaiki dahulu area betin retal dengan menggunakan injeksi epoxy untuk merekatkan kembali retakan yang terdapat pada beton. Atau lakukan penambalan dengan semen untuk mengisi celah retak pada beton.

Dari sekian banyak penyebab pekerjaan  waterproofing yang gagal, kita bisa mencegahnya dengan pemeriksaan area sebelum di putuskan untuk di aplikasikan waterproof. Selain itu, pengawasan pada jenis pekerjaan ini sangat perlu di utamakan. Sedikit kesalahan pekerja dapat menyebabkan masalah bocor di kemudian hari.