Injeksi Semen | solusi mengatasi beton bocor dengan tepat

Beranda
injeksi semen
Injeksi Semen | solusi mengatasi beton bocor dengan tepat
Injeksi Semen

Adakalanya perbaikan atau renovasi memang perlu dilakukan guna mengembalikan kekuatan serta fungsi struktur beton. Dengan harapan, bangunan bisa kembali memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya. Injeksi semen adalah salah satu cara memperbaiki beton bocor dan keropos.

Bagaimanapun, masalah seperti kebocoran dan keretakan pasti membuat resah sekaligus khawatir, dan karenanya harus segera diatasi.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan metode injeksi semen. Pola pengerjaannya tak jauh berbeda dengan injeksi beton lainnya, yakni dengan menyuntikkan cairan ke dalam celah retakan. Hingga akhirnya, beton yang bocor atau retak bisa kembali seperti semula.

Injeksi Semen dan Persiapannya

Agar proses injeksi bisa berjalan lancar, tentu ada beberapa hal penting yang harus disiapkan. Mulai dari alat kerja, lokasi, stok material dan akses pengangkutan material.

Walau terlihat sepele, persiapan saat ingin melakukan suatu pekerjaan sangat penting. Jika tidak, ada saja masalah yang ditemukan saat melalukan pekerjaan.

Tahapan ID sudah merangkum beberapa hal yang dapat dipersiapkan saat melakukan pekerjaan injeksi semen. Berikut ini pembahasannya.

Alat dan Bahan pekerjaan injeksi semen

Penting untuk mempersiapkan kelengkapan peralatan dan material yang akan digunakan agar pekerjaan tidak terhambat. Untuk alat, setidaknya Anda harus menyiapkan ember, sendok semen, pipa instalasi listrik, kabel dan stop kontak, tabung injeksi, kompresor, Jack Hammer Drill, mixer, kuas, serta palu.

Sedangkan untuk bahan material, selain semen, juga harus ada sika accelelator atau Quick Socrete, Intraplast, dan air.

Pastikan semuanya telah tersedia sebelum proses injeksi dimulai. Jangan sampai ketika proses telah berlangsung, justru ada material yang terlupa. Selain akan memperlambat, ini juga bisa berpengaruh terhadap hasil adukan semen atau lainnya.

Persiapkan Area Pekerjaan

Selain peralatan dan bahan material, area atau lokasi pengerjaan juga harus disiapkan. Pertama, beri pembatas --bisa berupa police line atau lainnya--agar orang lain paham bahwa area tersebut tengah direnovasi. Dengan harapan, mereka tidak akan melintas demi keamanan.

Selanjutnya, tandai area yang akan dikerjakan. Bisa menggunakan spidol, kapur tulis, ataupun alat lainnya yang bisa menandai sejauh mana beton bocor atau retak akan diperbaiki.

Baca : Jual mesin Injeksi Beton

Dalam proses menandai (marking area) ini, usahakan pilih area secara bertahap dan urut. Jadi, jangan lakukan secara serentak ataupun secara acak. Tak lain, agar area pengerjaan lebih terfokus pada satu tempat saja, dan baru beralih ke lainnya jika sudah selesai.

Proses Pengerjaan Injeksi Semen

Setelah marking area, proses pengerjaan injeksi semen harus diawali dengan pembobokan beton. Bobok area yang sudah ditandai dengan menggunakan jack hammer drill.

Bobok semua beton yang keropos atau retak hingga sampai pada titik beton yang benar-benar masih sehat. Setelah itu, bersihkan area menggunakan kuas dan air, hingga bangunan bersih dari kotoran maupun bekas bobokan beton.

Sambil lalu, buat adukan waterplug berbahan dasar semen yang dicampur dengan Quick Socrete. Gunakan waterplug ini sebagai perekat untuk memasang pipa pada sumber kebocoran atau keretakan.

Usahakan, pipa yang berfungsi sebagai nepel tersebut dipasang dengan jarak sekitar 5 cm. Serta, diamkan waterplug hingga mengering dengan waktu sekitar 12 jam.

Setelah pemasangan pipa, pastikan tidak ada air yang keluar kecuali melalui pipa nepel tersebut.

Jika nepel sudah cukup kuat, penyuntikan material injeksi beton bisa dilakukan.

Material injeksi sendiri harus dibuat menggunakan mixer dengan bahan dasar air, semen, dan intraplast. Dengan komposisi perbandingan 1 liter air : 3 kg semen : 0.2 ml intraplast.

Aduk hingga bersifat homogen, lalu masukkan ke dalam tabung injeksi. Selanjutnya, Anda bisa melakukan proses injeksi melalui nepel dengan cara disuntikkan secara perlahan bertekanan 2 bar.

Lakukan penyuntikan tersebut hingga neple penuh.
Setelah selesai, tutup nepel dengan waterplug dan biarkan selama kurang lebih 24 jam.

Jika setelah kering sudah tidak ada lagi area yang retak atau bocor, berarti proses injeksi bisa dikatakan berhasil. Namun, jika masih ada kebocoran di sekitar area injeksi, artinya proses kurang berhasil dan harus diulangi kembali.

Solusi perbaikan yang cukup mudah, bukan?